Goa Jepang merupakan salah satu peninggalan pada masa perang dunia ke 2. Goa ini terletak di Desa Ambroben atau sekitar 15 menit dari pusat keramaian kota Biak. Goa ini selain dijadikan tempat wisata (museum) bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, konon Goa ini merupakan tempat wajib turis Jepang yang singgah di Biak untuk berziarah mengingat banyaknya nyawa prajurit jepang yang tewas di Goa ini.
Goa Jepang oleh masyaakat setempat dinamakan abyab Binsari. Abyab yang artinya goa dan Binsari yang artinya nenek. Dahulu sebelum diduduki prajurit Dai Nippon ada Goa ini ditemukan nenek yang menemukan sumber mata air jernih dan akhirnya menjadikan Goa ini tempat persinggahan yang nyaman untuk beristirahat setelah berladang.

Sejarah Goa Jepang
Pada masa kejayaan Jepang menjajah Indonesia yakni tahun 1942 Jepang menerjunkan sebanyak 10.400 prajurit di  Biak. Kejayaan Jepang tidak terlepas dari kepiawaian kolonel Kuzumi Naoyuki dalam memimpin prajurit sehingga mampu melibas kawasan Asia Pasifik yang sebelumnya diduduki Eropa. Keberhasilan Jepang tersebut mengakibatkan negara-negara eropa membentuk tentara sekutu untuk menyerang balik tentara Jepang. Pada masa itu tentara Jepang mulai terpukul dan akhirnya berupaya membuat benteng pertahanan yaitu Goa nenek (Abyab Binsari). namun karena kekuatan sekutu yang begitu besar akhirnya tanggal 21 Juni 1944 benteng pertahanan Jepang di Biak dibuat layaknya “neraka” bagi tentara Jepang. Sekutu menghujani kawasan tersebut dengan peluru, granat, minyak dan lebih dari 850pon TNT sehingga serdadu Jepang yang bersisa hanya sekitar 250 Prajurit dari lebih dari 5000 serdadu Jepang yang berada di Goa tersebut. Hingga tahun 2000 bau bangkai dan gosong masih tercium di daerah ini, bahkan sampai dengan tahun 2012 ini terkadang masih ditemukan sisa tulang belulang manusia / mayat tentara Jepang dan dikumpulkan di tempat khusus yang nantinya setelah terkumpul banyak akan dikirim ke Jepang. Terhitung sudah beberapa kali pengiriman tulang belulang mayat serdadu Jepang tersebut dikirim ke Negara Sakura. Sampai saat ini kelestarian Goa Jepang masih terjaga  bahkan beberapa sisa peninggalan para prajurit masih tersimpan dan terawat seperti bangkai mobil patroli, Heli yang hancur, selongsong bom, derigen besi pengangkut minyak, peluru, senjata-senjata dan pernak-pernik tentara seperti koin, arloji , pisau kecil dan peralatan perang lain.

Cerita Unik Goa Jepang
Setelah dibombardir sekutu dan memberangus serdadu Jepang, Sisa tentara yang masih hidup pun berpencar menyelamatkan diri, namun ada juga beberapa prajurit Jepang yang selamat bersembunyi di tempat rahasia dalam goa Jepang. mereka bersembunyi selama bertahun-tahun, pada siang hari mereka bersembunyi dan malam hari mereka mencari makanan di perkebunan warga. Warga setempat mencurigai yang merusak dan mencuri ladangnya adalah babi hutan, sehingga akhirnya pada suatu malam warga berjaga-jaga diladang dan tertangkaplah salah satu tentara Jepang tersebut yang ternyata tinggal 1 orang karena teman seperjuangannya lebih dahulu wafat karena usia. Sisa tentara Jepang tersebut bersembunyi di tempat rahasia dalam Goa dari 1944-1982 atau sekitar 32 tahun. Tentara tersebut menganggap Indonesia belum merdeka dan diduduki tentara Sekutu, dan menganggap suara pesawat yang dia dengar adalah pesawat sekutu. Padahal letak Goa Jepang tersebut tidak lebih dari 10km dari bandara Frans Kaisiepo Biak, wajar saja tiap hari terdengar suara pesawat. Karena itulah ketika siang hari prajurit Jepang tersebut bersembunyi dan pada malam hari keluar mencari makan.

 

Galeri